Minggu, 13 Januari 2008

Titian Menuju Ikhlas

Di dalam Ikhlas tak ada lelah menanti
Tak jua letih menunggu
Apalagi bosan antri…

Di dalam ikhlas,
Tak ada sakit hati, Pun luka batin
Apalagi benci…

Di dalam ikhlas
Tak ada buruk sangka, tak pula keluh kesah,
Apalagi fitnah…

Di dalam ikhlas,
Tak ada amarah, pun tak ada juga impulsive,
Apalagi reaktif…

Didalam ikhlas,
Tak ada rasa takut, khawatir,
apalagi cemas ataupun was-was

Di dalam ikhlas,
Tak ada buru-buru, tak pula tergesa-gesa,
Apalagi membabibuta

Di dalam ikhlas,
Tak ada pamrih, agenda pribadi
Apalagi ambisi yang tak terkendali

Di dalam ikhlas,
Tak ada takaran, tak pula ada timbangan,
Pun hitung-hitungan maupun kalkulasi…

Di dalam ikhlas,
Tak ada pemberat, tak pula ada beban
Apalagi belenggu…

Mari hiasi hidup ini dengan ikhlas dalam memberi,
ikhlas pula dalam menerima
Dan diniatkan demi Allah semata…
Sesungguhnya dari situlah bersumber segala sukses dan bahagia...

(Jakarta, 10 Dzh 4128H, LW)

Sumber : sms dari seorang sahabat ortu.
"Terima kasih Tante..
Tante telah menjadi salah satu sahabat terbaik Ibu-Bapak kami, disaat suka maupun duka. Semoga tante sklg slalu dlm rahmat & ridho Allah SWT. Amiin... "


6 komentar:

  1. Semoga kita menjadi salah satu orang yang menguasai sifat ikhlas
    Link terkait:
    http://um412ok.multiply.com/journal/item/30 (ikhlaskah niat kita)
    http://um412ok.multiply.com/journal/item/35 (bukti ikhlas)
    http://um412ok.multiply.com/journal/item/11 (kata mutiara-ikhlas)

    BalasHapus
  2. Amiin...
    Trim's, masukannya.. jazakumullahu khoiron kasiron..
    (moga ga salah nulisnya.. ^_^.)

    BalasHapus
  3. kapan yah aku bisa ikhlas...doain ya teh...

    BalasHapus
  4. pertanyaan yg sama... aku jg msh belajar.
    Ikhlas terkadang hanya mudah untuk diucapin, tp prakteknya susaah.. Sama2 ya, kita saling ngedoa-in, smoga bisa ikhlas 'tuk ngejalanin kehidupan ini.. amiin ^_^

    BalasHapus
  5. betul teh....nda kita mah ga punya apa2
    nyawa aja kita hanya hak guna pake....apa yg akan kita sombongin ya teh...

    BalasHapus
  6. bagi aku belajar ihklas itu seperti kita yang sedang mengarungi samudera yang luas, kadang perahu kita terbentur karang, diterjang ombak, dihempas badai,bahkan kehilangan arah. kadang kita bersemangat kadang kita putus asa, tak cukup dengan doa tak cukup dengan ucapan. hal inilah yang kadang membuat kita merasa mudah di lidah tapi tak mudah diparaktekkan.

    yang aku takut dari ucapan yang sering kita lontarkan itu adalah rasa putus asa dan "nyerah", lantas Allah mengabulkan ucapan itu.

    jadi mari kita terus belajar ilmu ikhlas. ilmu ini tidak ada habisnya selama Allah masih sayang sama hambanya niscaya Allah akan memberi kita ilmu itu terus menerus.

    BalasHapus